
Pagutan, 30 Mei 2023 Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang mengadakan Penyuluhan manfaat Trichoderma sp untuk mengatasi penyakit Blas (patah leher) pada Padi. Kegiatan tersebut diselenggarakan di rumah Tukiyat Ketua Kelompok Tani Rukun Sentosa II Dusun Jatisari Desa Pagutan. Sengaja Kegiatan tersebut di adakan di malam hari, agar tidak mengganggu kesibukan para Petani, “ Kami adakan malam hari agar anggota Poktan bias hadir, dan tidak mengganggu pekerjaan di siang hari,” demikian diungkapkan Tukiyat selaku Ketua Poktan.
Ketergantungan kita terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) apalagi bahan yang bersifat racun (insektisida, fungisida, bakterisida) harus segera kita tinggalkan. Kita harus menggali bahan-bahan disekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk mengganti bahan kimia tersebut. Sudah saatnya kita kembali ke alam, banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan kita.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma, sp, mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil
Penggunaan pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp memang tidak memperlihatkan dampak manfaatnya secara langsung seperti pupuk ataupun fungisida kimia. Dengan penggunaan rutin secara berkala pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp akan memberikan mafaat yang lebih baik daripada pupuk dan fungisida kimia
Mekanisme secara tidak langsung dari Trichoderma dalam menghambat perkembangan penyakit blast pada tanaman padi antara lain melalui induksi ketahanan tanaman. Salah satu reaksi ketahanan yang ditimbulkan oleh Trichoderma sp., adalah peningkatan enzim kitinase di dalam jaringan tanaman. Enzim kitinase merupakan salah satu protein yang berhubungan dengan pathogenesis yang dikenal dengan PR-Protein (pathogenesis-related (PR) protein). Enzim tersebut bersifat anti cendawan yang dapat menghambat perkecambahan spora dan menyebabkan lisis pada dinding sel cendawan (Oliveira et.al., 2016; Prasannath., 2017).
“ Tentu saja masih banyak lagi “mode of action” dari Trichoderma spp yang belum kita ungkap seluruhnya. Namun demikian, ini adalah salah satu contoh bahwa mengurangi input pestisida kimia dan pupuk anorganik dapat dilakukan dengan memanfaatkan salah satu mikroorganisme bermanfaat yang sangat berlimpah di alam dan mudah dalam menghasilkannya yaitu Trichoderma sp,” kata Taufik salah satu Mahasisa Litbangtan Malang yang Magang di Desa Pagutan sejak bulan Puasa kemarin.
